By: Avid

Pengantar Procurement: Memahami Proses, Jenis, dan Tujuan Procurement

17, January, 2024 Post in: General
Pengantar Procurement: Memahami Proses, Jenis, dan Tujuan Procurement

Procurement adalah proses akuisisi barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan, pemilihan pemasok, negosiasi harga, dan pengadaan barang atau jasa tersebut. Procurement penting karena memengaruhi efisiensi operasional, kualitas produk atau layanan, dan kepuasan pelanggan. Dalam konteks bisnis, procurement sering kali dihubungkan dengan pembelian, tetapi sebenarnya lebih luas, mencakup perencanaan, pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, dan manajemen pembelian.

Pengantar Procurement

Procurement bukan hanya sekedar pembelian, tetapi juga mencakup analisis kebutuhan, mengevaluasi kualitas dan biaya, serta memastikan kesesuaian dengan tujuan organisasi. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang pasar, tren harga, dan ketersediaan produk atau layanan. Dengan demikian, procurement memegang peranan penting dalam menentukan efektivitas dan efisiensi operasional sebuah organisasi.

Pengertian Procurement

Procurement adalah proses strategis yang digunakan untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan sebuah organisasi untuk menjalankan operasinya. Proses ini tidak hanya terbatas pada pembelian, tetapi juga mencakup berbagai tahapan seperti perencanaan, penelitian, negosiasi, dan kontrak. Tujuan utama dari procurement adalah untuk memastikan bahwa barang dan jasa diperoleh dengan cara yang paling efektif dan efisien, dari segi biaya, kualitas, dan waktu.

Pengertian procurement yang luas ini menunjukkan bahwa ini adalah proses kompleks yang memerlukan koordinasi antar berbagai departemen dalam organisasi, seperti keuangan, operasional, dan manajemen risiko. Dengan melakukan procurement yang efektif, sebuah organisasi dapat mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memaksimalkan nilai investasinya.

Memahami Proses, Jenis, dan Tujuan Procurement

Jenis-jenis Procurement

Procurement terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan kebutuhannya. Jenis-jenis utama procurement meliputi:

  1. Direct Procurement: Proses ini melibatkan pembelian barang atau jasa yang secara langsung memengaruhi produk akhir organisasi. Contohnya termasuk bahan baku untuk produksi atau komponen utama dalam pembuatan produk. Direct procurement erat kaitannya dengan aktivitas produksi utama perusahaan.
  2. Indirect Procurement: Proses ini berkaitan dengan akuisisi barang atau jasa yang tidak langsung memengaruhi produk akhir, tetapi diperlukan untuk operasional sehari-hari. Contohnya termasuk perlengkapan kantor, layanan kebersihan, atau peralatan TI. Meskipun tidak langsung terkait dengan produk akhir, indirect procurement sangat penting untuk kelancaran operasional perusahaan.
  3. Services Procurement: Ini melibatkan pengadaan layanan daripada barang. Layanan ini bisa berupa konsultasi, pemeliharaan, atau outsourcing fungsi tertentu. Services procurement sering kali memerlukan negosiasi kontrak yang lebih kompleks dan evaluasi kinerja penyedia layanan.

Setiap jenis procurement memiliki tantangan dan kebutuhannya sendiri. Perusahaan harus memahami jenis procurement yang mereka hadapi untuk mengoptimalkan proses dan mencapai hasil yang diinginkan.

Untuk Apa Procurement?

Procurement dilakukan untuk berbagai alasan, termasuk:

  1. Mengoptimalkan Biaya: Dengan melakukan procurement yang efisien, perusahaan dapat menegosiasikan harga terbaik dan mengurangi biaya secara keseluruhan.
  2. Memastikan Kualitas: Melalui proses seleksi pemasok yang ketat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan barang atau jasa berkualitas tinggi yang memenuhi standar mereka.
  3. Manajemen Risiko: Procurement membantu dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang berkaitan dengan pemasok dan produk, seperti risiko keterlambatan pengiriman atau kualitas yang tidak memadai.
  4. Mendukung Strategi Bisnis: Procurement yang efektif mendukung strategi bisnis secara keseluruhan, membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya.

Tahapan Procurement

Proses procurement melibatkan beberapa tahapan penting, termasuk:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Menentukan barang atau jasa apa yang dibutuhkan, dalam jumlah berapa, dan kapan.
  2. Penelitian dan Evaluasi Pemasok: Mencari dan mengevaluasi pemasok potensial untuk menemukan yang terbaik sesuai kebutuhan.
  3. Negosiasi dan Penyusunan Kontrak: Menegosiasikan harga dan syarat, serta menyusun kontrak pembelian.
  4. Pengadaan dan Pengiriman: Memproses pesanan dan memastikan pengiriman tepat waktu.
  5. Evaluasi dan Manajemen Hubungan Pemasok: Menilai kinerja pemasok dan mengelola hubungan untuk perbaikan berkelanjutan.

Target yang Ingin Dicapai dari Procurement

Tujuan dari procurement meliputi:

  1. Efisiensi Biaya: Mengurangi biaya operasional dan memperoleh nilai terbaik dari pengeluaran.
  2. Kepatuhan: Memastikan semua pembelian sesuai dengan regulasi dan standar industri.
  3. Inovasi: Mendorong inovasi melalui kerjasama dengan pemasok yang menawarkan solusi dan teknologi terbaru.
  4. Keberlanjutan: Memilih pemasok dan produk yang mendukung praktik bisnis berkelanjutan, termasuk aspek lingkungan dan sosial.
  5. Kualitas: Memastikan bahwa produk dan layanan yang diperoleh memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Contoh Kasus Procurement

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, mari kita lihat contoh kasus procurement:

Kasus A: Sebuah perusahaan manufaktur elektronik membutuhkan komponen untuk produk baru. Mereka melakukan direct procurement dengan mencari pemasok yang dapat menyediakan komponen dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif. Setelah penelitian dan negosiasi, mereka menandatangani kontrak dengan pemasok yang tidak hanya memberikan harga terbaik tetapi juga menawarkan jaminan kualitas dan keandalan pengiriman.

Kasus B: Sebuah perusahaan IT membutuhkan layanan kebersihan untuk kantor mereka. Mereka melakukan indirect procurement untuk layanan ini. Setelah mengevaluasi beberapa penyedia layanan, mereka memilih satu yang menawarkan harga terjangkau, standar kebersihan yang tinggi, dan fleksibilitas dalam penjadwalan.

Kedua kasus ini menunjukkan bagaimana procurement memengaruhi berbagai aspek operasi perusahaan dan bagaimana pentingnya melakukan proses ini dengan strategis untuk mencapai tujuan bisnis.

Related Posts

BudiHaryono & Team
This site is under construction

Hi, I'm ready to Work

Budi Haryono
X