By: Budi Haryono

Pengertian Function Pada WordPress

26, March, 2024 Post in: Web Design
Pengertian Function Pada WordPress

Function pada PHP adalah blok kode yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Function ini dapat dipanggil berkali-kali dalam sebuah program, yang memungkinkan kode untuk digunakan kembali tanpa harus menulis ulang kode yang sama berulang kali. Penggunaan function membuat kode lebih terorganisir, mudah dibaca, dan dapat mempermudah proses debugging.

Function di PHP dapat dibuat dengan menggunakan kata kunci function, diikuti dengan nama function, dan set kurung yang mungkin berisi parameter. Function dapat mengembalikan nilai menggunakan kata kunci return.

Berikut adalah contoh penggunaan function dalam PHP:

function mm_sapa($nama) {
    return "Halo, " . $nama . "!";
}

echo mm_sapa("Dunia");

Dalam contoh ini, sebuah function bernama mm_sapa dibuat, yang mengambil satu parameter $nama. Function ini mengembalikan string sapaan yang digabungkan dengan nilai parameter. Kemudian, function mm_sapa dipanggil dengan argumen “Dunia”, yang menghasilkan output “Halo, Dunia!”.

function pada wordpress dan contohnya

Function pada WordPress adalah blok kode yang digunakan untuk menambahkan atau mengubah fungsi-fungsi dalam situs WordPress. WordPress sendiri dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sehingga function dalam WordPress juga ditulis dalam PHP. Function-function ini dapat berada dalam file theme, plugin, atau bahkan ditambahkan ke file functions.php dalam direktori tema untuk menyesuaikan atau menambah fungsionalitas situs.

WordPress menyediakan banyak function bawaan (dikenal sebagai Template Tags) yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai tugas seperti menampilkan postingan, halaman, kategori, tag, dan lain-lain. Selain itu, pengembang dapat mendefinisikan function kustom mereka sendiri.

Contoh penggunaan function bawaan WordPress:

get_header();

Function get_header() digunakan untuk memanggil file header.php dari tema yang aktif. Ini memungkinkan tema untuk memiliki bagian kepala yang konsisten di setiap halaman.

Contoh membuat function kustom dalam file functions.php tema:

function mm_tambah_skrip() {
    wp_enqueue_style('mm-style', get_stylesheet_uri());
    wp_enqueue_script('mm-script', get_template_directory_uri() . '/js/custom-script.js', array('jquery'), '', true);
}

add_action('wp_enqueue_scripts', 'mm_tambah_skrip');

Dalam contoh di atas, function mm_tambah_skrip dibuat untuk menambahkan stylesheet dan JavaScript kustom ke tema. Function ini menggunakan wp_enqueue_style untuk menambahkan CSS dan wp_enqueue_script untuk menambahkan JavaScript. add_action digunakan untuk mengaitkan function mm_tambah_skrip dengan hook wp_enqueue_scripts, yang berarti function akan dijalankan pada saat skrip dan style WordPress standar sedang di-enqueue.

Dengan menggunakan function, baik yang bawaan maupun kustom, pengembang dapat memperluas dan menyesuaikan WordPress untuk memenuhi kebutuhan spesifik situs web mereka.

Untuk membuat function yang menampilkan sebuah elemen <div> berisi <h1> dan <span>, kemudian menampilkan output tersebut di footer situs WordPress, Anda dapat menambahkan kode berikut ke dalam file functions.php dari tema aktif Anda. Function ini akan menggunakan hook wp_footer untuk menyuntikkan konten tepat sebelum penutup tag </body> di situs Anda.

function mm_tampil_di_footer() {
    echo '<div class="mm-konten-footer">';
    echo '<h1>Judul Footer</h1>';
    echo '<span>Ini adalah konten footer yang ditambahkan melalui function.</span>';
    echo '</div>';
}

add_action('wp_footer', 'mm_tampil_di_footer');

Dalam kode di atas:

  • mm_tampil_di_footer adalah nama function yang kita buat. Di dalam function tersebut, kita menggunakan echo untuk menampilkan elemen <div> yang berisi sebuah <h1> untuk judul dan <span> untuk konten tambahan.
  • add_action(‘wp_footer’, ‘mm_tampil_di_footer’); mengaitkan function mm_tampil_di_footer dengan hook wp_footer, sehingga setiap kali hook wp_footer dijalankan (biasanya di bagian bawah setiap halaman, tepat sebelum penutup tag </body>), WordPress akan menjalankan function mm_tampil_di_footer ini.

Pastikan untuk menyesuaikan isi dari <h1> dan <span> sesuai dengan kebutuhan Anda. Contoh ini hanya menampilkan teks sederhana, tapi Anda dapat memperluasnya dengan menambahkan HTML lebih kompleks atau bahkan data dinamis sesuai dengan kebutuhan situs WordPress Anda.

Related Posts

BudiHaryono & Team
This site is under construction for more better experience.

Hi, I'm ready to Work

Budi Haryono
X