Yuk Buat Website Harga Mulai Rp800.000 saja! Klik Disini Sekarang

Harga mulai Rp800.000 saja! Chat Disini

Mengamankan Website Dari Artikel Konten Spam

Apakah Anda merasa terbebani dengan jumlah spam yang terus meningkat di situs WordPress Anda? Menghadapi masalah spammer yang tak kunjung henti bisa menguras energi dan mengancam keamanan situs Anda.

Mengamankan Website Dari Artikel Konten Spam

Situasi yang Anda alami di situs WordPress Anda, di mana banyak posting dibuat oleh orang tidak dikenal yang berisi link dan konten spam, biasanya disebut sebagai “spam posting” atau “spam comment posting”. Ini merupakan bentuk serangan spam yang umum pada situs web WordPress.

1. Bagaimana itu bisa terjadi? Ada beberapa cara bagaimana hal ini bisa terjadi:

  1. Kelemahan Keamanan: Jika situs WordPress Anda memiliki celah keamanan, seperti plugin atau tema yang tidak diperbarui, hal ini dapat dimanfaatkan oleh spammer untuk membuat posting secara otomatis.
  2. Kredensial Lemah atau Dibobol: Penggunaan username dan password yang lemah atau telah dibobol bisa memungkinkan spammer untuk masuk ke dasbor WordPress dan membuat posting.
  3. XML-RPC: XML-RPC adalah fitur WordPress yang memungkinkan interaksi jarak jauh dengan situs. Jika tidak dikonfigurasi dengan benar, ini bisa menjadi pintu bagi spammer untuk memposting konten spam.
  4. Registrasi Pengguna yang Tidak Terkendali: Jika situs Anda mengizinkan registrasi pengguna dan tidak memiliki sistem verifikasi atau moderasi yang tepat, spammer dapat mendaftar dan membuat posting.

2. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mengambil beberapa langkah:

  1. Perbarui WordPress, Tema, dan Plugin: Pastikan semua komponen situs Anda diperbarui ke versi terbaru untuk mengurangi risiko keamanan.
  2. Gunakan Plugin Keamanan: Plugin keamanan seperti Wordfence atau iThemes Security dapat membantu mengidentifikasi dan memblokir aktivitas mencurigakan.
  3. Kuatkan Kredensial: Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun administrator Anda. Pertimbangkan juga penggunaan otentikasi dua faktor.
  4. Nonaktifkan XML-RPC: Jika Anda tidak memerlukan fungsionalitas XML-RPC, pertimbangkan untuk menonaktifkannya.
  5. Batasi atau Moderasi Registrasi Pengguna: Atur situs Anda untuk memerlukan persetujuan admin untuk registrasi pengguna baru, atau gunakan CAPTCHA untuk verifikasi.
  6. Bersihkan Posting Spam: Hapus semua posting spam yang sudah dibuat dan pertimbangkan untuk mengubah kata sandi semua akun pengguna.

Menerapkan langkah-langkah ini akan membantu mengurangi risiko serangan spam dan menjaga keamanan situs WordPress Anda.

Metoda yang digunakan para spammer adalah.

Para spammer yang menargetkan situs WordPress biasanya menggunakan beberapa metode berikut untuk menyebarkan spam atau mengambil alih situs:

  1. Serangan Brute Force: Ini adalah metode di mana spammer mencoba berbagai kombinasi username dan password untuk mendapatkan akses ke dasbor WordPress. Mereka sering menggunakan daftar kata sandi yang umum dan nama pengguna admin yang diketahui untuk mencoba masuk.
  2. Eksploitasi Plugin atau Tema yang Rentan: Spammer sering memanfaatkan celah keamanan dalam plugin atau tema yang tidak diperbarui. Mereka menggunakan kerentanan ini untuk menyuntikkan kode berbahaya atau membuat posting spam.
  3. Serangan SQL Injection: Melalui celah keamanan dalam kode WordPress atau plugin, spammer dapat menyuntikkan SQL jahat ke dalam database WordPress. Ini dapat memungkinkan mereka untuk membuat akun pengguna baru, mengubah konten, atau bahkan mengambil alih situs secara keseluruhan.
  4. Serangan Cross-Site Scripting (XSS): Dengan metode ini, spammer memasukkan skrip jahat ke dalam situs yang, ketika dieksekusi, dapat mengubah perilaku situs atau mencuri informasi sensitif.
  5. Exploit XML-RPC: XML-RPC pada WordPress memungkinkan interaksi dengan situs dari jarak jauh. Spammer menggunakan ini untuk melakukan serangan brute force atau posting spam melalui API XML-RPC.
  6. Serangan Spam Comment: Meskipun ini lebih terkait dengan komentar daripada posting, spammer menggunakan bot untuk memposting komentar spam secara massal, yang sering kali berisi link ke situs jahat.
  7. Registrasi Pengguna Palsu: Menggunakan bot, spammer dapat membuat banyak akun pengguna palsu. Jika situs memungkinkan posting oleh pengguna terdaftar, akun-akun ini dapat digunakan untuk memposting spam.
  8. Phishing: Melalui email atau metode lain, spammer mungkin mencoba menipu pemilik situs untuk memberikan informasi login mereka, yang kemudian digunakan untuk mengakses situs dan melakukan aktivitas spam.
  9. Serangan DDoS: Meskipun bukan secara langsung menyebabkan spam posting, serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian administrator situs sementara spammer melakukan aktivitas jahat lainnya.

Menghadapi berbagai metode ini, penting untuk menjaga situs WordPress Anda tetap aman dengan langkah-langkah seperti pembaruan rutin, penggunaan plugin keamanan, dan kebijakan kata sandi yang kuat.

Nama-nama plugin yang bisa mencegah spammer

Untuk melindungi situs WordPress Anda dari spammer dan aktivitas berbahaya, Anda dapat menggunakan beberapa plugin keamanan dan anti-spam yang efektif. Berikut adalah beberapa plugin yang direkomendasikan:

  1. Wordfence Security: Plugin ini menyediakan firewall dan pemindaian malware untuk melindungi situs dari serangan brute force, malware, dan eksploitasi lainnya. Wordfence juga memiliki fitur pemblokiran IP dan monitoring lalu lintas waktu nyata.
  2. Akismet Anti-Spam: Dikembangkan oleh Automattic, Akismet adalah salah satu plugin anti-spam terpopuler yang membantu menyaring komentar spam dan pendaftaran pengguna spam.
  3. iThemes Security (sebelumnya dikenal sebagai Better WP Security): Menyediakan lebih dari 30 cara untuk mengamankan dan melindungi situs WordPress Anda. Ini termasuk perlindungan terhadap serangan brute force dan penguatan keamanan umum.
  4. Jetpack by WordPress.com: Jetpack memiliki modul keamanan yang mencakup perlindungan brute force, pemindaian malware, dan backup situs.
  5. Sucuri Security: Plugin ini menawarkan fitur keamanan seperti pemindaian integritas, pemantauan aktivitas keamanan, pemantauan blacklist, dan perlindungan keras situs web.
  6. All In One WP Security & Firewall: Plugin ini komprehensif dan mudah digunakan, mengintegrasikan fitur keamanan user account, login, database, dan firewall.
  7. Anti-Spam Bee: Plugin ini efektif dalam menghalau komentar spam tanpa mengharuskan pengguna untuk memasukkan CAPTCHA.
  8. Login LockDown: Merekam alamat IP dan timestamp setiap upaya login gagal dan mendisable login untuk semua permintaan dari rentang IP tersebut setelah batas upaya login yang gagal tercapai.
  9. Captcha by BestWebSoft: Menambahkan CAPTCHA ke form login, pendaftaran, dan komentar untuk mencegah bot otomatis.
  10. Google reCAPTCHA: Implementasi reCAPTCHA dari Google membantu melindungi situs Anda dari spam dan penyalahgunaan dengan CAPTCHA yang lebih canggih.

Ingatlah untuk selalu menjaga plugin Anda diperbarui ke versi terbaru untuk mendapatkan perlindungan maksimal. Juga, sebaiknya gunakan hanya plugin yang benar-benar Anda perlukan untuk menghindari overload dan potensi konflik plugin.

Cara termudah untuk pemula melindungi website dari spammer

Untuk pemula yang ingin melindungi situs WordPress mereka dari spammer, berikut adalah beberapa langkah mudah dan efektif yang dapat diikuti:

  1. Gunakan Plugin Anti-Spam: Salah satu cara termudah adalah dengan menginstal plugin anti-spam seperti Akismet, yang secara otomatis menyaring komentar spam. Ini mudah diatur dan sangat efektif dalam menangkal spam komentar.
  2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor: Tambahkan lapisan keamanan tambahan ke login WordPress Anda dengan menggunakan plugin seperti Google Authenticator atau Two Factor Authentication. Ini akan meminta kode yang dihasilkan oleh ponsel Anda saat mencoba masuk, yang membuat lebih sulit bagi spammer untuk mendapatkan akses.
  3. Gunakan Password yang Kuat: Pastikan semua akun pengguna, terutama administrator, menggunakan kata sandi yang kuat dan unik. Hindari kata sandi yang mudah ditebak seperti “admin123” atau “password”.
  4. Perbarui WordPress, Tema, dan Plugin: Selalu perbarui WordPress, tema, dan plugin ke versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan untuk celah yang diketahui.
  5. Batasi Percobaan Login Gagal: Menggunakan plugin seperti Login LockDown, Anda dapat membatasi jumlah upaya login yang gagal dari alamat IP yang sama. Ini akan membantu mencegah serangan brute force.
  6. Nonaktifkan Pendaftaran Pengguna Jika Tidak Diperlukan: Jika situs Anda tidak memerlukan pengguna untuk mendaftar, nonaktifkan fitur pendaftaran pengguna. Ini dapat dilakukan dari Dashboard WordPress di bawah Settings > General, dengan mencopot centang “Anyone can register”.
  7. Gunakan CAPTCHA: Tambahkan CAPTCHA ke formulir login, pendaftaran, dan komentar untuk mencegah bot otomatis. Plugin seperti reCAPTCHA atau Captcha by BestWebSoft dapat digunakan.
  8. Batas Akses XML-RPC: Jika Anda tidak menggunakan aplikasi seluler WordPress atau layanan jarak jauh, pertimbangkan untuk membatasi akses ke XML-RPC, sering digunakan oleh spammer untuk melakukan serangan. Ini bisa dilakukan dengan plugin atau melalui file .htaccess.
  9. Pantau Komentar: Atur komentar untuk memerlukan persetujuan admin sebelum ditampilkan. Hal ini dapat diatur di bawah Settings > Discussion di dashboard WordPress Anda.
  10. Backup Situs Anda: Selalu memiliki backup terbaru dari situs Anda. Ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat memulihkan situs jika terjadi serangan.

Mengikuti langkah-langkah ini akan memberikan lapisan perlindungan dasar bagi pemula untuk menjaga situs WordPress mereka aman dari spammer. Ingat, keamanan situs web adalah proses berkelanjutan dan selalu baik untuk tetap mengikuti praktik keamanan terbaik dan pembaruan terkini.

Untuk menonaktifkan XML-RPC di WordPress, Anda dapat menambahkan kode berikut ke file functions.php dari tema WordPress Anda.

function mm_disable_xmlrpc() {
    add_filter('xmlrpc_enabled', '__return_false');
}

add_action('init', 'mm_disable_xmlrpc');

Penjelasan kode:

  • Fungsi mm_disable_xmlrpc menggunakan filter xmlrpc_enabled dan mengembalikan false, yang secara efektif menonaktifkan XML-RPC.
  • add_action(‘init’, ‘mm_disable_xmlrpc’); memastikan bahwa fungsi ini dijalankan selama tahap inisialisasi WordPress.

Cara lain: Jika Anda lebih suka tidak memodifikasi file functions.php, Anda bisa juga melakukan ini melalui file .htaccess di root direktori WordPress Anda. Namun, cara ini hanya berfungsi jika server web Anda menggunakan Apache. Berikut adalah baris yang perlu ditambahkan ke .htaccess:

# Block WordPress xmlrpc.php requests
<Files xmlrpc.php>
order deny,allow
deny from all
</Files>

Penjelasan kode .htaccess: Kode ini secara spesifik menolak akses ke file xmlrpc.php, yang merupakan titik akses untuk semua fungsi XML-RPC di WordPress.

Pilih salah satu metode di atas sesuai dengan preferensi Anda. Jika Anda tidak yakin atau tidak nyaman mengedit file functions.php atau .htaccess, mungkin ide yang baik untuk meminta bantuan dari pengembang web yang berpengalaman atau mengelola hal ini melalui plugin keamanan yang menyediakan fitur ini.

Apa efek jika XML-RPC disable? apakah terpengaruh update WordPress dll?

Menonaktifkan XML-RPC di WordPress tidak akan mempengaruhi update inti WordPress, tema, atau plugin. Update ini dikelola melalui area admin WordPress dan tidak bergantung pada XML-RPC. Namun, menonaktifkan XML-RPC dapat mempengaruhi beberapa fungsi dan fitur lain, terutama yang berkaitan dengan interaksi jarak jauh. Berikut adalah beberapa efek dari menonaktifkan XML-RPC:

  1. Aplikasi Seluler WordPress: Jika Anda menggunakan aplikasi WordPress resmi untuk mengelola situs Anda dari perangkat seluler, menonaktifkan XML-RPC akan menghentikan aplikasi tersebut dari berfungsi karena aplikasi ini bergantung pada XML-RPC untuk komunikasi dengan situs Anda.
  2. Integrasi Layanan Jarak Jauh: Beberapa layanan dan aplikasi pihak ketiga yang berinteraksi dengan situs WordPress Anda secara jarak jauh (seperti sistem manajemen konten atau aplikasi pengeditan blog lainnya) mungkin memerlukan XML-RPC untuk berfungsi.
  3. Pingback dan Trackback: Fitur pingback dan trackback di WordPress menggunakan XML-RPC. Jika Anda menonaktifkannya, fungsi pingback dan trackback di situs Anda tidak akan berfungsi.
  4. Integrasi Jetpack dan Layanan Lainnya: Beberapa fungsi dari plugin Jetpack dan plugin lain yang menggunakan komunikasi jarak jauh dengan situs WordPress Anda mungkin terpengaruh.

Meskipun menonaktifkan XML-RPC dapat meningkatkan keamanan dengan mengurangi serangan brute force dan spam, penting untuk mengetahui fitur mana yang akan terpengaruh. Jika Anda tidak menggunakan fitur yang bergantung pada XML-RPC, menonaktifkannya bisa menjadi langkah keamanan yang baik tanpa dampak negatif yang signifikan pada operasi situs Anda.

Jika Anda tidak yakin apakah Anda membutuhkan XML-RPC atau tidak, Anda dapat memonitor penggunaan situs Anda untuk sementara waktu atau berkonsultasi dengan developer atau ahli teknis untuk memutuskan yang terbaik untuk kebutuhan situs Anda.

Dengan mengikuti panduan ini dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda akan dapat mengurangi risiko serangan spam dan menjaga situs WordPress Anda aman dan terlindungi.

X
Promo Buat Website cuma Rp800.000,- Saja! Yuk Chat Disini
B Here
X
X

Skill

Skill dan tools yang bisa kami gunakan dan atau yang kami familiar dengannya untuk membantu proses web design, SEO dan digital marketing untuk para customer.
  • All
  • Web Design
  • Digital Marketing
  • Research
  • SEO
  • Wordpress
  • Other
  • 2captcha
  • ACF
  • AIO
  • AWS
  • Accuranker
  • Adobe XD
  • Advanced Script
  • Ahrefs
  • Any Indexer
  • Backlinks.com
  • Beaver Builder
  • Bootstrap
  • Bricks builder
  • CWP
  • Captcha Breaker
  • Carbon Fields
  • ChatGPT
  • Chrome
  • Cloudflare
  • Cloudfront
  • Codepen
  • Content Generator
  • Copilot
  • Cyberduck
  • Cyberpanel
  • DIVI
  • Death By Captcha
  • DirectAdmin
  • Eagle
  • EasyEngine
  • Edge
  • Electron
  • Elementor
  • Fiddler
  • Figma
  • Filezila
  • Firefox
  • Flexbox
  • Flickity
  • GSA SER
  • GSAP
  • Git
  • GitHub
  • Google Ads
  • Google Ads MCC
  • Google Adsense
  • Google Analytics
  • Google Chrome Extension
  • Google DNS
  • Google Data Studio
  • Google Search Console
  • Google Tag Manager
  • Grid
  • Image converter
  • InterWorx
  • Isotop
  • Joomla!
  • Kontraz
  • Laragon
  • Laravel
  • Lightstail
  • Linode
  • Majestic SEO
  • Moz
  • NodeJs
  • Notepad++
  • Oxygen builder
  • PHP
  • Photoshop
  • Piwix
  • Platform Identifier
  • Plesk
  • Powertoys
  • Proxy Scrapper
  • Putty
  • ReactJs
  • Recoda
  • Responsiveapp
  • S3
  • SEO Indexer
  • Scrapebox
  • Script Organizer
  • SenuXe
  • Solid SEO VPS
  • StormProxy
  • Sublime Text 3
  • Tailwind
  • URL Redirect Pro
  • Ubbersugest
  • Ubot studio
  • VSCode
  • Vanilla JS
  • Vultr
  • WAMPP
  • WHM cPanel
  • Weebly
  • WinSCP
  • Woocommerce
  • Wordpress
  • Wpcodebox
  • XAMPP
  • XnConvert
  • Yoast
  • Zion builder
  • jQuery
  • js/css libraries