By: Ning

Ringkasan Singkat Pengertian dan Kegunaan Hook WordPress

9, January, 2024 Post in: Web Design
Ringkasan Singkat Pengertian dan Kegunaan Hook WordPress

Dalam PHP, hook adalah mekanisme yang memungkinkan Anda untuk “mengaitkan” kode Anda dengan fungsi atau bagian tertentu dari sebuah sistem atau aplikasi tanpa mengubah kode aslinya. Ini berguna untuk memperluas atau memodifikasi fungsionalitas sistem tanpa mengganggu inti sistemnya.

Pengertian Hook dalam Kontek WordPress

Dalam konteks WordPress, hook merupakan konsep inti yang memungkinkan pengguna dan pengembang untuk mempengaruhi perilaku WordPress. WordPress menyediakan dua jenis hook: Action Hooks dan Filter Hooks.

Action Hooks: Memungkinkan Anda untuk menambahkan atau mengubah fungsionalitas WordPress pada titik tertentu dalam eksekusi WordPress.

Filter Hooks: Memungkinkan Anda untuk mengubah data atau teks tertentu pada saat eksekusi, sebelum data atau teks tersebut dikirim ke database atau browser.

Fungsi Hook pada WordPress

Pengayaan Fungsionalitas: Menambahkan fungsionalitas tambahan pada titik-titik tertentu.

Modifikasi Data: Mengubah output atau data sebelum disimpan atau ditampilkan.

Integrasi Plugin: Mengizinkan plugin untuk berinteraksi dan mengubah perilaku inti WordPress atau plugin lain.

Customisasi Tema: Memperbolehkan tema untuk menyesuaikan dan menambah fungsi tanpa mengubah kode inti.

Hook banyak dipakai oleh para pengembang web (jasa pembuatan web) untuk memodifikasi website yang dibuat menggunakan WordPress.

20 Contoh Hook yang Sering Digunakan di WordPress

  1. init: Menjalankan kode setelah WordPress telah diload sepenuhnya.
  2. admin_enqueue_scripts: Memuat skrip di admin area.
  3. wp_enqueue_scripts: Menyertakan skrip dan gaya di front-end.
  4. save_post: Dipanggil saat sebuah post disimpan.
  5. wp_head: Menambahkan elemen ke bagian head halaman.
  6. admin_menu: Menambahkan item menu di admin area.
  7. the_content: Filter konten post sebelum ditampilkan.
  8. login_form: Menyesuaikan form login.
  9. comment_post: Dipanggil saat komentar disubmit.
  10. widgets_init: Menambahkan area widget.
  11. after_setup_theme: Setup fungsi tema.
  12. wp_footer: Menambahkan konten di footer.
  13. pre_get_posts: Mengubah query post.
  14. customizer_register: Menambahkan setting pada Customizer.
  15. wp_ajax_{action}: Menangani AJAX request di admin.
  16. template_redirect: Mengubah redirect halaman.
  17. register_post_type_args: Mengubah argumen post type.
  18. login_redirect: Mengubah redirect setelah login.
  19. wp_logout: Dipanggil saat logout.
  20. edit_user_profile: Menambahkan field di profil pengguna.

Tidak kurang dari 500 Hook atau bahkan lebih dari itu yang ada pada WordPress itu sendiri sehingga tidak mungkin kita untuk menghafalnya satu-persatu belum lagi kalau ditambah dengan hook yang depreceated. Deprecated hook adalah hook yang telah dianggap usang atau tidak digunakan lagi dalam versi terbaru WordPress. Biasanya, penggunaan hook ini masih didukung untuk menjaga kompatibilitas, tapi akan dihapus di masa depan. Pengembang disarankan untuk menggunakan alternatif yang lebih baru dan lebih aman.

Kunjungi link ini https://developer.wordpress.org/reference/ agar lebih bisa memahami pengembangan website berbasis WordPress atau link ini https://developer.wordpress.org/plugins/hooks/ untuk tahu lebih detail tentang hook.

Contoh Penggunaan Hook

Menambahkan CSS Custom di Front-End:

function mm_custom_styles() {
    wp_enqueue_style( 'custom-styles', get_stylesheet_directory_uri() . '/custom.css' );
}
add_action( 'wp_enqueue_scripts', 'mm_custom_styles' );

Menambahkan Widget Area:

function mm_widgets_init() {
    register_sidebar( array(
        'name'          => 'Sidebar Kustom',
        'id'            => 'custom-sidebar',
        'before_widget' => '<div>',
        'after_widget'  => '</div>',
        'before_title'  => '<h2>',
        'after_title'   => '</h2>',
    ) );
}
add_action( 'widgets_init', 'mm_widgets_init' );

Mengubah Judul Post Secara Dinamis:

function mm_modify_post_title( $title ) {
    return 'Prefix: ' . $title;
}
add_filter( 'the_title', 'mm_modify_post_title' );

FAQ Tentang HOOK

1. FAQ 1: Apakah Hook Pada WordPress Disebut Juga Dengan Function?

Hook pada WordPress tidak sama dengan fungsi (function), tetapi mereka saling terkait. Berikut penjelasannya:

Fungsi (Function): Dalam pemrograman, termasuk dalam WordPress, fungsi adalah blok kode yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Fungsi ini dapat dipanggil berkali-kali dalam kode Anda. Di WordPress, fungsi sering digunakan untuk menambahkan, mengubah, atau menghapus fitur tertentu.

Hook: Di sisi lain, hook di WordPress adalah titik-titik tertentu dalam kode WordPress dimana pengembang dapat “mengaitkan” fungsi mereka sendiri. Hook memberikan cara untuk ‘menyela’ dalam proses normal WordPress, memungkinkan fungsi yang di-“hook”-kan untuk dijalankan pada saat tertentu dalam siklus eksekusi WordPress, atau untuk memodifikasi data tertentu sebelum diproses lebih lanjut.

Ada dua jenis hook:

  1. Action Hooks: Memungkinkan Anda untuk menambahkan atau menjalankan kode pada titik tertentu.
  2. Filter Hooks: Memungkinkan Anda untuk mengubah data.

Hubungan Antara Hook dan Fungsi (function):

  1. Saat menggunakan hook, Anda biasanya menulis fungsi kustom Anda sendiri.
  2. Kemudian, Anda “mengaitkan” fungsi ini ke hook tertentu menggunakan fungsi add_action() atau add_filter() di WordPress.
  3. Dengan cara ini, fungsi Anda dijalankan pada waktu yang tepat dalam eksekusi WordPress, atau memodifikasi data yang ditangani oleh WordPress.

Jadi, meskipun hook dan fungsi berkaitan erat dalam pengembangan WordPress, mereka bukanlah hal yang sama. Hook adalah mekanisme untuk mengaitkan fungsi Anda ke dalam siklus kerja WordPress, sedangkan fungsi adalah blok kode yang melakukan tugas atau mengembalikan nilai.

2. FAQ 2: Karena tidak mungkin untuk menghafal seluruh nama hook Bagaimana cara termudah memahami dan menghafal hook yang ada pada WordPress

Memahami dan mengingat seluruh nama hook yang ada di WordPress memang bisa menjadi tugas yang menakutkan, mengingat jumlahnya yang sangat banyak. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu Anda untuk lebih mudah memahami dan mengingat hook-hoook ini:

Pelajari Struktur dan Konvensi Penamaan Hook:

WordPress menggunakan konvensi penamaan yang konsisten untuk hook-nya. Misalnya, banyak hook yang berhubungan dengan post dimulai dengan save_, seperti save_post, atau yang berhubungan dengan admin dimulai dengan admin_.

Memahami pola ini bisa membantu Anda menebak nama hook yang mungkin Anda butuhkan.

  1. Praktik Teratur: Semakin sering Anda menggunakan hook dalam pengembangan WordPress, semakin akrab Anda akan menjadi dengan mereka. Coba terapkan hook dalam proyek nyata.
  2. Gunakan Dokumentasi dan Referensi: WordPress Codex dan Developer Handbook adalah sumber yang sangat berguna. Mereka tidak hanya memberikan daftar hook tetapi juga contoh penggunaan dan penjelasan.
  3. Buat Cheat Sheet Sendiri: Saat Anda menemukan hook yang berguna, catat dalam cheat sheet atau catatan pribadi Anda. Ini akan membantu Anda mengingat hook yang sering digunakan.
  4. Penggunaan Tools dan Plugins: Tools seperti Query Monitor atau plugin yang menampilkan hook dapat membantu Anda melihat hook apa yang dijalankan pada halaman tertentu.
  5. Ikut Komunitas dan Forum: Bergabung dengan komunitas pengembang WordPress seperti forum WordPress.org, grup Slack, atau Reddit dapat membantu Anda belajar dari pengalaman orang lain.
  6. Pembelajaran Berdasarkan Kasus Penggunaan: Alih-alih mencoba menghafal hook, fokuslah pada pembelajaran berdasarkan kasus penggunaan tertentu. Misalnya, jika Anda sedang mengerjakan custom post types, pelajari hook yang berkaitan dengan itu.
  7. Eksperimen dengan Hook: Jangan takut untuk bereksperimen dengan hook yang berbeda di lingkungan pengembangan lokal Anda. Ini bisa membantu memperkuat pemahaman Anda tentang cara kerja mereka.
  8. Pemahaman Konteks Hook: Memahami konteks di mana hook dijalankan dapat membantu mengingatnya. Misalnya, jika Anda tahu bahwa Anda perlu mengubah sesuatu yang berhubungan dengan proses posting, Anda bisa mencari di area hook yang terkait dengan posting.
  9. Pelatihan dan Kursus: Ikuti kursus online atau workshop tentang pengembangan WordPress. Banyak dari kursus ini memberikan penjelasan yang baik tentang hook dan cara menggunakannya.

Mengingat hook tidak harus menjadi proses menghafalkan; lebih kepada memahami cara kerja WordPress dan hook yang paling relevan dengan pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan praktik dan pengalaman, Anda akan secara alami menjadi lebih familiar dengan hook yang paling sering Anda gunakan.

Related Posts

BudiHaryono & Team
This site is under construction for more better experience.

Hi, I'm ready to Work

Budi Haryono
X