Yuk Buat Website Harga Mulai Rp800.000 saja! Klik Disini Sekarang

Harga mulai Rp800.000 saja! Chat Disini

Tutorial Port Web Server Default Membuka Menutup Mengganti Port

Web server memiliki peran krusial dalam menghubungkan pengguna internet dengan situs web. Salah satu aspek penting dalam konfigurasi web server adalah pemahaman mengenai “port”. Port adalah titik komunikasi virtual yang digunakan oleh server untuk menghubungkan berbagai jenis layanan dan protokol jaringan.

Penjelasan Port

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang port yang penting dalam web server, termasuk penjelasan umum port, port-port penting untuk menjalankan website, cara membuka, menutup, dan mengubah port, tips mengamankan port, serta cara melihat port yang aktif.

Port dalam konteks jaringan komputer adalah sebuah endpoint dalam komunikasi jaringan. Secara analogi, port seperti nomor rumah dalam sebuah alamat, yang membantu dalam mengidentifikasi proses tujuan di dalam sebuah mesin. Ada 65535 port yang tersedia dalam jaringan komputer, masing-masing memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri.

Port dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan nomor yang mereka gunakan. Port 0 hingga 1023 dikenal sebagai port well-known dan digunakan untuk layanan jaringan yang umum dan penting.

Port 1024 hingga 49151 adalah port registered, digunakan untuk layanan yang kurang umum.

Sementara port 49152 hingga 65535 adalah port dynamic atau private, sering digunakan untuk tujuan khusus atau sementara.

Pentingnya Port dalam Web Server

Port berperan penting dalam pengoperasian web server. Melalui port, server dapat menangani permintaan dari berbagai layanan secara simultan.

Misalnya, port HTTP (80) dan HTTPS (443) digunakan untuk trafik web, sementara port lain seperti FTP (21) digunakan untuk transfer file.

Mengelola port dengan benar sangat penting untuk memastikan kinerja dan keamanan web server.

Port-Port Penting untuk Menjalankan Website

Port HTTP (80) dan HTTPS (443)

Port HTTP (80) dan HTTPS (443) adalah port yang paling sering digunakan dalam web server. Port 80 digunakan untuk trafik web yang tidak terenkripsi, sementara port 443 digunakan untuk trafik web yang terenkripsi dengan SSL/TLS. Penggunaan HTTPS telah menjadi standar dalam industri web karena keamanan yang ditingkatkan yang ditawarkannya.

Port FTP (21) dan SFTP (22)

Port FTP (21) digunakan untuk transfer file melalui File Transfer Protocol, sementara SFTP yang menggunakan SSH (port 22) menawarkan metode transfer file yang lebih aman. SFTP mengenkripsi data yang ditransfer, sehingga lebih disukai untuk mengelola file di server web.

Port SMTP (25), POP3 (110), dan IMAP (143)

Port-port ini digunakan untuk layanan email. SMTP (25) digunakan untuk mengirim email, sementara POP3 (110) dan IMAP (143) digunakan untuk menerima email. Pengaturan port ini penting untuk integrasi email pada website atau aplikasi.

Port SSH (22)

Selain untuk SFTP, port 22 juga digunakan untuk Secure Shell (SSH), yang memberikan akses terenkripsi ke server untuk administrasi jarak jauh.

Port Telnet (23)

Telnet, menggunakan port 23, adalah protokol komunikasi jaringan yang lebih tua dan kurang aman. Penggunaannya sebaiknya dihindari demi keamanan.

Port DNS (53)

Domain Name System (DNS) menggunakan port 53. Ini vital untuk proses penamaan domain dan mengarahkan lalu lintas ke server yang tepat.

Port MySQL (3306)

MySQL, sistem manajemen database populer, menggunakan port 3306 secara default. Penting untuk aplikasi web yang berinteraksi dengan database.

Port PostgreSQL (5432)

Sebagai alternatif untuk MySQL, PostgreSQL menggunakan port 5432. Ini juga digunakan untuk aplikasi web dengan database.

Port Remote Desktop (3389)

Port 3389 digunakan untuk Remote Desktop Protocol (RDP), memungkinkan pengguna untuk mengontrol server atau komputer jarak jauh.

Port SNMP (161/162)

Simple Network Management Protocol (SNMP), digunakan pada port 161 dan 162, vital untuk pengelolaan perangkat jaringan dan server.

Port LDAP (389) dan LDAPS (636)

Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) menggunakan port 389, dan versi terenkripsinya (LDAPS) menggunakan port 636, penting untuk layanan direktori dan autentikasi.

Port Kerberos (88)

Kerberos, sistem autentikasi jaringan, menggunakan port 88. Ini penting untuk keamanan dan manajemen akses.

Cara Buka, Tutup, dan Merubah Port

Buka dan Tutup Port

Membuka port pada server melibatkan konfigurasi firewall untuk mengizinkan lalu lintas pada port tertentu. Ini sering diperlukan untuk mengaktifkan layanan baru pada server. Sebaliknya, menutup port melibatkan mengonfigurasi firewall untuk menolak lalu lintas pada port tersebut, yang penting untuk mengurangi risiko keamanan.

Contoh Ubuntu Buka dan Tutup Port

Untuk membuka port, gunakan perintah ufw allow. Misalnya, untuk membuka port 8080:

sudo ufw allow 8080

Untuk menutup port, gunakan perintah ufw deny. Misalnya, untuk menutup port 8080:

sudo ufw deny 8080

Contoh Centos

Pertama, pastikan firewalld diaktifkan dan berjalan. Kemudian, gunakan perintah berikut untuk membuka port. Misalnya, untuk membuka port 8080:

sudo firewall-cmd --zone=public --add-port=8080/tcp --permanent
sudo firewall-cmd --reload

Untuk menutup port di CentOS dengan firewalld, gunakan perintah berikut. Misalnya, untuk menutup port 8080:

sudo firewall-cmd --zone=public --remove-port=8080/tcp --permanent
sudo firewall-cmd --reload

Perintah ini berlaku untuk versi sistem operasi yang menggunakan firewall tersebut. Pastikan Anda memiliki hak akses administratif (root atau menggunakan sudo) untuk menjalankan perintah ini. Selain itu, selalu verifikasi pengaturan firewall setelah melakukan perubahan untuk memastikan bahwa perubahan tersebut berlaku sesuai keinginan Anda.

Mengubah Port

Mengubah port layanan dapat dilakukan untuk tujuan keamanan, seperti mengubah port SSH dari defaultnya (22) ke port lain untuk menghindari serangan brute force. Ini melibatkan konfigurasi pada file konfigurasi layanan dan memperbarui pengaturan firewall untuk mencerminkan perubahan.

Mengubah port layanan di berbagai sistem operasi seperti Ubuntu dan CentOS umumnya melibatkan pengeditan file konfigurasi layanan tersebut. Contoh yang sering diubah adalah port SSH, yang defaultnya adalah port 22.

Berikut adalah cara mengubah port SSH di Ubuntu dan CentOS:

Buka file konfigurasi SSH (/etc/ssh/sshd_config) dengan editor teks pilihan Anda, seperti nano:

sudo nano /etc/ssh/sshd_config
  1. Cari baris yang berisi #Port 22 atau serupa. Hapus tanda # dan ubah angka 22 menjadi port yang diinginkan, misalnya 2222.
  2. Simpan dan tutup file tersebut.
  3. Restart layanan SSH untuk menerapkan perubahan:
sudo systemctl restart ssh

Mengubah Port SSH di CentOS

Prosesnya mirip dengan Ubuntu:

Buka file konfigurasi SSH (/etc/ssh/sshd_config):

sudo vi /etc/ssh/sshd_config
  1. Cari dan ubah baris #Port 22 menjadi port yang diinginkan.
  2. Simpan dan tutup file.

Restart layanan SSH:

sudo systemctl restart sshd

Setelah mengubah port SSH, jangan lupa untuk mengupdate pengaturan firewall Anda agar port baru tersebut diizinkan. Ini penting untuk memastikan bahwa Anda masih dapat mengakses server melalui SSH setelah perubahan.

Untuk Ubuntu dengan ufw, gunakan:

sudo ufw allow 2222/tcp

Untuk CentOS dengan firewalld, gunakan:

sudo firewall-cmd --zone=public --add-port=2222/tcp --permanent
sudo firewall-cmd --reload

Ganti 2222 dengan port yang Anda tentukan. Selalu pastikan Anda tidak terputus dari server saat melakukan perubahan ini, dan selalu memiliki akses alternatif untuk mencegah terkuncinya akses ke server.

Manajemen port yang tepat adalah kunci untuk menjaga keamanan dan kinerja server. Membuka port yang tidak perlu dapat mengekspos server ke risiko keamanan, sementara menutup port yang diperlukan dapat mengganggu fungsi normal server.

Tips Mengamankan Port

Menggunakan Firewall

Firewall berperan penting dalam mengamankan port. Mengkonfigurasi firewall untuk membatasi akses hanya ke alamat IP tertentu atau jaringan dapat meningkatkan keamanan.

Memantau Lalu Lintas Jaringan

Pemantauan lalu lintas jaringan membantu dalam mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Ini termasuk mencari pola lalu lintas yang tidak biasa atau upaya akses yang gagal berulang kali ke port tertentu.

Pembaruan dan Patch Keamanan

Memastikan bahwa perangkat lunak server, termasuk sistem operasi dan aplikasi, selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru adalah langkah penting dalam melindungi port dari kerentanan.

Cara Melihat Port yang Aktif

Menggunakan Perintah di Server

Di Linux, perintah seperti

netstat
ss
lsof

Perintah itu dapat digunakan untuk melihat port yang sedang aktif. Perintah ini menampilkan daftar port yang digunakan dan layanan yang terkait dengan port tersebut.

Menggunakan Tool Pemantauan Jaringan

Alat pemantauan jaringan dapat memberikan visualisasi yang lebih intuitif dan rinci mengenai port yang aktif dan lalu lintas yang melewatinya. Ini berguna untuk mengidentifikasi port mana yang paling banyak digunakan dan potensi risiko keamanan.

Pentingnya Melihat Port Aktif

Memantau port aktif adalah bagian penting dari manajemen keamanan server. Ini membantu dalam mengidentifikasi layanan yang tidak perlu atau tidak aman yang mungkin berjalan di server, memungkinkan administrator untuk mengambil tindakan yang sesuai.

Kesimpulannya, memahami dan mengelola port pada web server adalah aspek kunci dari administrasi server. Pengaturan port yang tepat memungkinkan operasi yang efisien dan aman dari layanan web, sementara pemahaman yang mendalam tentang cara mengamankan dan memantau port dapat secara signifikan mengurangi risiko keamanan. Penting bagi setiap administrator web untuk memahami konsep ini demi menjaga kinerja dan keamanan infrastruktur web mereka.

X
Promo Buat Website cuma Rp800.000,- Saja! Yuk Chat Disini
B Here
X
X

Skill

Skill dan tools yang bisa kami gunakan dan atau yang kami familiar dengannya untuk membantu proses web design, SEO dan digital marketing untuk para customer.
  • All
  • Web Design
  • Digital Marketing
  • Research
  • SEO
  • Wordpress
  • Other
  • 2captcha
  • ACF
  • AIO
  • AWS
  • Accuranker
  • Adobe XD
  • Advanced Script
  • Ahrefs
  • Any Indexer
  • Backlinks.com
  • Beaver Builder
  • Bootstrap
  • Bricks builder
  • CWP
  • Captcha Breaker
  • Carbon Fields
  • ChatGPT
  • Chrome
  • Cloudflare
  • Cloudfront
  • Codepen
  • Content Generator
  • Copilot
  • Cyberduck
  • Cyberpanel
  • DIVI
  • Death By Captcha
  • DirectAdmin
  • Eagle
  • EasyEngine
  • Edge
  • Electron
  • Elementor
  • Fiddler
  • Figma
  • Filezila
  • Firefox
  • Flexbox
  • Flickity
  • GSA SER
  • GSAP
  • Git
  • GitHub
  • Google Ads
  • Google Ads MCC
  • Google Adsense
  • Google Analytics
  • Google Chrome Extension
  • Google DNS
  • Google Data Studio
  • Google Search Console
  • Google Tag Manager
  • Grid
  • Image converter
  • InterWorx
  • Isotop
  • Joomla!
  • Kontraz
  • Laragon
  • Laravel
  • Lightstail
  • Linode
  • Majestic SEO
  • Moz
  • NodeJs
  • Notepad++
  • Oxygen builder
  • PHP
  • Photoshop
  • Piwix
  • Platform Identifier
  • Plesk
  • Powertoys
  • Proxy Scrapper
  • Putty
  • ReactJs
  • Recoda
  • Responsiveapp
  • S3
  • SEO Indexer
  • Scrapebox
  • Script Organizer
  • SenuXe
  • Solid SEO VPS
  • StormProxy
  • Sublime Text 3
  • Tailwind
  • URL Redirect Pro
  • Ubbersugest
  • Ubot studio
  • VSCode
  • Vanilla JS
  • Vultr
  • WAMPP
  • WHM cPanel
  • Weebly
  • WinSCP
  • Woocommerce
  • Wordpress
  • Wpcodebox
  • XAMPP
  • XnConvert
  • Yoast
  • Zion builder
  • jQuery
  • js/css libraries